Terbang seperti burung
Berputar seperti gasing
Berdesing seperti peluru
Mendesis seperti semburan kembang api
Melintas di jalur lurus (yang pasti berbelok)
Tass!!!
Kutersungkur kesakitan.
Lemparkan saja
Kutahu kau memburu ketabahanku
Kusadar kau menginginkan keikhlasanku
Kucium rencanamu—
Membuatku tak berdaya di tempatku—
Supaya tak mengikuti langkahmu
Amboi…
Kau lupa kau bukan orang Aborigin
Yang ahli melemparkan boomerang dan menangkapnya
Sebentar lagi instrumen itu kembali pada punggungmu
Tass!!!
Kau tersungkur kesakitan.
Aku masih tersenyum geli
Melihat mata sombongmu mengemis
Mendapati jiwamu meronta
Memanggilku dalam diam
Haruskah kutertawakan si pengirim boomerang
Atau kutolong ia walau telah melukaiku?
November 2, 2008 – 6:29pm
sambung-sambungin aja poon… sama boomerang-nya.
LikeLike
dibilang gitu juga bisa…
LikeLike