Tulisan Nggak Jelas Tentang Connecting Door

TULISAN NGGAK JELAS TENTANG CONNECTING DOOR

(semoga Tuhan ampuni dosa orang yang tidak mau menutup telinganya ini)

J

Pernah menjadi penghuni tetap selama 2 bulan di sebuah hotel dekat bandara Adi Sucipto, Jogja membuat saya membayang-bayangkan kegiatan apa saja yang biasa dilakukan oleh para tamu utamanya ketika di dalam kamar. Kalau saya sih udah jelas selain makan, internetan (yang lambatnya alamakjan), bikin report kerjaan, ngemil gratis tiap jam 5 sampai jam 7 petang. Tamu-tamu ada yang kalau jam segitu ndengerin gamelan di lobi, karaokean di pub, pijitan di basement, renang di pool, makan di restoran, ngelayap atau apalah. Entahlah tak jelas… yang lebih nggak jelas adalah kegiatan tamu kamar sebelah.

Saya tergolong kurang beruntung karena tinggal di kamar yang ada connecting door-nya. Jadi… kalau tamu sebelah ngorok, saya denger. Kalau bawa anak-anak, ya ramenya naudzubillah. Kalau nonton TV, ya saya ikutan ndengerin acaranya apa. Kalau mereka membicarakan rahasia negara, saya juga pernah dengar ha ha ha…

Tapi yang paling menarik adalah kalau mereka bawa “teman”, saya juga grisenen (bukan bahasa Belanda, ini adalah kata dalam bahasa jawa yang artinya terganggu). Ya bagaimana tidak… wong tamunya itu tamu spesial… pakai cekikikan, merayu-rayu, trus pakai mengeluarkan suara-suara misteri yang kalau saya belum dewasa maka saya pasti penasaran ngintip.

Nah… ada satu yang jadi bahan diskusi saya dan teman ngobrol. Kok suara misteri itu seperti dihasilkan oleh satu orang yang sama. Nada suara dan pitch-control-nya sama buanget… Padahal tamu di kamar sebelah itu ganti-ganti lho… (maaf tidak menerima protes karena kami udah konfirmasi dengan kru hotel tentang itu).

Dalam seminggu saya bisa mendengar suara misteri itu 1 – 3 kali. Bayangkan gimana nggak hapal.

Saya heran:

  1. Kenapa hotel sebesar itu dindingnya tidak kedap suara?
  2. Kenapa kamar itu apes disewakan pada orang-orang yang mengeluarkan suara misteri?
  3. Kenapa mesti ada connecting door?
  4. Dll keheranan yang hanya akan memperpanjang tulisan nggak jelas ini…

Ya sudahlah…

Tapi kenapa hari ini saya mampir di hotel yang sama? Dan ditempatkan di kamar yang sama? Dan… sedang ada suara misteri dari nada dan pitch-control yang sama? Teman sekamar saya kali ini bukan yang dulu lagi. Tanpa basa-basi dia hidupkan televisi dengan volume yang cukup tinggi untuk bisa membangunkan orang budheg tidur. Lalu kami tertawa bersama.

Oalah… connecting door… Barusan saya menikmati cemilan gratis dan konfirmasi apakah “orang itu” adalah orang yang sama. Mereka bilang “iya, udah biasa disini, Mbak. Kalau nggak di lantai tujuh ya di lantai lapan”. Pantesan…

Jogja, 25 Oktober 2010 – 7:07 sore

15 thoughts on “Tulisan Nggak Jelas Tentang Connecting Door

Leave a reply to rikejokanan Cancel reply