POLY GUMMY
(an alternative or the alternative?)
Siapa yang belum tahu poly gummy? Poly artinya banyak, gummy artinya kenyil-kenyil (kenyal seperti tekstur marsh mellow, Bahasa Jawa) jadi poly gummy artinya banyak dan rasanya kenyil-kenyil ha ha ha…
Maaf, maaf, maafkan saya. Sebenarnya saya mau bicara tentang poly gamy yaitu perkawinan seorang lelaki dengan lebih dari satu orang perempuan pada saat yang sama. Maka jika seorang lelaki menikah 10 kali karena setiap menikah isitrinya meninggal, itu bukan poly gamy melainkan suwek…
Saya agak heran saja mengapa masih saja ada masalah dengan polygamy kalau aturannya katanya sudah jelas? Jika memang para pelaku polygamy sejak awal sudah memahami konsekuensi polygamy maka nggak akan ada tuh namanya iri-irian lha wong udah jelas konsep perasaan itu kan memang nggak bisa adil. Mana bisa adil? Kalau ada perempuan lebih memberikan hal yang paling lelaki butuhkan maka sudah pasti sang suami akan menjadikannya ratu dalam hatinya. Ini pasti lho ya, nggak pakai mungkin atau insya allah segala…
Saya nggak bilang bahwa yang paling bisa melayani adalah perempuan yang paling hot atau muda sehingga bisa memenuhi kebutuhan seksual suami lho ya…
Seorang pendeta Mormon di Amerika Serikat yang memiliki 7 istri justru paling memfavoritkan istri pertamanya yang badannya sudah tidak seseksi istri-istri lainnya. Rupanya sang istri ini adalah yang paling bisa membawa diri di kalangan gereja Mormon yang dipimpin oleh sang suami. Wanita ini juga sangat cerdas, mumpuni dalam memanipulasi gossip tentang anak-anak dan istri-istri lain yang berkembang di rumah raksasa mereka. Walhasil si perempuan inilah yang paling banyak mendapat jatah kunjungan dari sang pendeta.
Seorang pemilik travel agency (agen perjalanan, Bahasa Inggris) di Ipoh Malaysia memiliki dua orang istri: yang satu di Ipoh dan yang satu lagi Melaka. Keduanya jelas berjauhan, sekitar 7 jam perjalanan darat. Kantor sang lelaki ada di Ipoh tapi dia lebih sering menetap di rumah istri keduanya di Melaka sedangkan di Ipoh dia hidup di rumah yang terpisah dari istri pertamanya dan hanya berkunjung sesekali saja. Konon kabarnya sih pakcik lebih menyayangi istri keduanya karena wanita ini dapat memberikan 4 orang anak sedangkan dari perkawinan pertamanya mereka tak memiliki putra. Sang istri kedua juga belum pernah sekalipun jumpa dengan istri pertama, entah dengan sebab apa. Jika sang suami tidak berkunjung ke Melaka, si perempuan ini kerjaannya having fun dengan teman-temannya yang berstatus janda.
Di Afrika ada seorang kepala suku yang punya istri lebih dari 50 wanita yang usinya bervariasi. Dia memilik anak lebih dari 100. Mereka tidak hidup sejahtera tetapi status lelaki sebagai kepala suku membuat mereka hidup terhormat. Mungkin seumur hidupnya si lelaki ini tidak sempat ngurusin kepentingan sukunya karena kerjaannya pasti kelonan melulu dan ngomelin anak-anaknya yang nakal-nakal. Apakah dia bisa ingat anak yang ini dia hasilkan sari sitri yang mana…
Ada lagi ini terjadi di Indonesia, tepatnya di pulau Jawa bagian barat. Seorang lelaki memiliki tiga orang istri yang tidak ada satupun yang tidak cantik. Tapi si lelaki ini jarang sekali menyambangi rumah para istrinya karena dia sedang sibuk “mengejar’ calon istri keempatnya. Si calon istri keempat ini adalah seorang mahasiswi sebuah universitas relijius; pintarnya sang mahasiswi adalah dia jinak-jinak merpati sehingga membuat sang lelaki gemas dan makin semangat mengejar. Ketiga istri sahnya sudah tak peduli dengan kelakuan sang bandot tua karena mereka sibuk bekerja untuk manafkahi anak-anak mereka masing-masing karena jatah uang dari sang saudagar makin hari makin tidak mencukupi kebutuhan mereka.
Contoh lain lagi adalah polygamy seorang lelaki dengan dua orang perempuan. Lantaran tidak memiliki putra dengan istri pertama, sang lelaki memperistri seorang wanita yang berasal dari desa yang sama dengan istri pertamanya. Kemudian mereka tinggal serumah dan istri kedua pun memiliki 3 putra. Tiga putranya ini diasuh oleh istri pertama karena istri kedua sibuk membantu sang suami mencari nafkah. Putra-putranya memanggil istri pertama dengan panggilan ibu dan ibu biologis mereka mami. Tidak ada info apakah sang suami memperlakukan mereka dengan cara yang berbeda atau sama. Yang pasti tiga anak ini sekarang sudah mapan.
Kalau dari kasus diatas sih harusnya polygamy itu hanya salah satu alternatif solusi masalah rumah tangga. Kalau memang dalam rumah tangga nggak ada masalah kenapa mesti polygamy ya? Tapi agama membolehkan? Lho, kalau tidak memerintahkan (mewajibkan) lelaki untuk polygamy mengapa harus dilakukan? Lhah, kalau secara seksual lelaki membutuhkan gimana dong?
Waduh, kalau sudah ngomongin yang itu jujur saja saya kok nggak habis pikir ya… Seinget saya kiai-kiai kampung itu jarang banget deh yang polygamy. Biasanya mereka menikah dengan satu wanita sampai akhirnya salah satu meninggal. Mengapa? Karena mereka percaya bahwa libido seksual itu bisa di-manage dengan berpuasa.
Yang bikin saya agak mrekitik (kesel, Bahasa Jawa Timuran) adalah bahwa dalam agama KTP saya tidak ada kewajiban meminta ijin kepada istri untuk menikahi wanita lainnya. Ada hal yang salah. Walau agama tidak mewajibkan adanya ijin dari istri, menurut adab sang suami harusnya meminta ijin pada sang istri sebelum menikah lagi dengan wanita lain.
Mari kita simpulkan bahwa lelaki yang menikahi wanita lain tanpa meminta ijin dulu pada istri adalah lelaki yang tidak beradab walaupun beragama. Ngapain lo kawin ama orang yang nggak beradab, jeng?
Maaf, Sudaraku… Ini hanya seledar kebutuhanku untuk berbagi ide dan rasa yang jika melukai kehormatan kalian maka yang harus kalian lakukan adalah berpikir.
Untuk sumber yang lebih ilmiah, silakan mengunjungi: http://id.wikipedia.org/wiki/Poligami
Mau bengi kann ntn pilem serial switched at birth, nah ada adegan seorang duda ktemu perempuan, tp di sisi lain dia msh tidurr ama mantan istrinya. Trus dia nyeletuk jika masih mencintai keduanya, gak mau rugi gituhhhNah dadi kelingan postinganmu iki, yu hehehehe
LikeLike
pancen penak juga yo nek iso mrana-mrene, bosen kene mrana, bosen kana mrene… penak tenan uripe… switched at birth ning tivi ngendi? opo ning DVD?
LikeLike
Tipi kabel, serial direndeng nek wiken hehehehe
LikeLike
owalah… tipiku ora nganggo kabel je, mbak Niez… huk huk… anane sinetron termenyek-menyek…
LikeLike
Ak yo jarang ntn tipi asline…tipine sing ndelok aku turu hahahaha
LikeLike
hmm… penak iki ora usah dikeloni wis kari diglethakne ning ngarep tipi wis pules…
LikeLike
*cari penerjemah bahasa Jawa dulu*
LikeLike
Cuuuu… aku langsung dejavu lapaknya si Gun…oalah… neng di kuwi bocah?
LikeLike
Mbak Irma, OS yang ini melayani terjemahan hahahahahaaa…Gun ki sopo, Mbak?
LikeLike
Karena di lapak sendiri, berarti gratis ya? Gun: Amaltia Gunawan. Dulu kalau posting pasti ujung2nya Srimulat krn pake bahasa Jawa semua.
LikeLike
wis embuh cah siji kae nangendi mBakk.. pancen njelehi tenanowkk.. aku barusan kok ya nengok postingan “jogja urband legend” itu lhoo..:P
LikeLike
Lah ha mbok pake yang punya rumah ini aja mBakk, ngapain nyari penerjemah jauh-jauhhhh….Paling ntar juga disasarin nerjemahinnya wong bikin OS wae ya merga kesasar owkk… :)) #ngakak
LikeLike
Mbak Penuh Cinta Suminten, boleeeeeh gretongan asal mau terjemahan gaya Google Koplak hahahahahaaaaayz…Nek Gun ini kok aku belum pernah nemu ya. Wah pasti jaman dia ngeMPi aku belum lahir yoooo….
LikeLike
Gotri… Iyo, pancen OS iki tak gawe nggo servis terjemahan berdasarkan Google Koplak nek sing vversine mahasiswa IP Isakom (Ikatan Satu Koma) rumangsane wis paling Inggris sak ndunya wakakakakakaaaaaak! *mumet meneh perkoro OS asem iki*
LikeLike
hahaha..kuwapokmu kapan Yuuu…..
LikeLike
Berarti kita nyambung Trek… yo namanya nenek dan cucu yaaaa pasti nyambung lah. Sayang banget ya dia gak main2 di sini lagi. Hiks.
LikeLike
Wis, aku minta yg gratis… katanya mau dikasih model gugel trenslet koplak..ha…ha…ha. Eh Trek, bener kan ya kalau OS, tahun pertama sih emang gratisan tapi tahun keduanya harus bayar kan ya? *biar tambah deg2kan*
LikeLike
Terjemahan gugel mang koplak tenan kok.Gun memang sebangsa dinosaurus gitu, Ke. Waktu dia muncul, manusia juga belum ada.
LikeLike
Kalo aku loat ada sedikit2 editing di site-blognya itu owk mbakk..so berarti dia masih ada….
LikeLike
YUps benerrrrrr….Nah yang masih belum tahu kebenarannya kalo ntar gak bayar apakah bakal di tendang akunnya ato sekedar tak diaktifkan lagi OSnya ku gak tahu,….Ya siap2 aja akun Rikejokanan ini mengalami perubahan tahun depan…wakakakak, seneng aku meden-medeni uwong siji iki jee… :))
LikeLike
asem tenan…
LikeLike
jajal di-track, Mbak ojo-ojo dheweke ganti jeneng…
LikeLike
piye yo carane muni karo admin kuwi? aku wis PM barang ora dibalesi…
LikeLike
bentuke koyok opo kuwi wonge?
LikeLike
jenenge sopo to?
LikeLike
*sawah tampah
LikeLike
Hua…ha…ha… Ke…Ke… kau sih ngirim PMnya di MP. Mereka kan banyak nongolnya malah di FB atau Twitter…ha…ha…ha. Dibaca juga kagak kaleee kalo ngirim PM di MP.
LikeLike
Heloooooh? Mosok to, Yu? Waduh lha terus aku harus mengejar-kejar mereka gitu? Hoaaaa!
LikeLike
Dikejar juga belum tentu nanggepi kok Yuuu…. ha…ha…ha.
LikeLike
Mosok aku gak jadi jualan trus tetep disuruh bayar? Kupret bener tuh!
LikeLike
Kirim ke admin yang di Amrik aja sekalian, jangan yg di sini karena responnya lambat atau nol sama sekali. Apalagi kalau urusannya kau mau membatalkan status OS.
LikeLike
Kalau admin Amrik yang mana sih, Mbak? Soale yang aku lihat cuma Multiplier gitu…
LikeLike
Ke, admin MP yang kau sudah kontak siapa sih?
LikeLike
support@multiply.comcoba kirim surat kesini..biasanya cepet responnya
LikeLike
Nah tuh, udah dijawab sama mbak Niez. Bener tuh Ke, beberapa teman MP lain, kalau komplen ke alamat email itu biasanya langsung ditanggapi dengan baik. Eh, jadi apa gunanya ada MUlpid yak? Heran. *garuk2 kepala*
LikeLike
Ok, suwun… Sesuk langsung tak kirim layang ke MP, Mbak Niez.Mbak Irma, aku kirim ning Mulpid po yo wingi wis PM-nya panjang dan kronologis… Ora dianggap sama sekali…
LikeLike
Apalagi kalo panjang-panjang… tambah gak dibaca sama mereka, Ke…hi…hi…hi.
LikeLike
Aja lali prangkoneee….
LikeLike
Nek ngirim nang Mulpid kuwi kudune nganggo rantangan ingkung n sega berkat..lah kok malah kirim tulisan… :))
LikeLike