KERAMAIAN YANG MENGASINGKAN

KERAMAIAN YANG MENGASINGKAN

Saat ini saya sedang menikmati akhir pekan sambil nongkrong di mall, nyari hot spot. Bosan juga nge-net di rumah, pengen suasana beda, yang ramai cenderung riuh, yang berbau makanan dan yang dekat toko buku. Lagi-lagi WTC Serpong karena Lippo Karawaci jaraknya bikin letiiih…

Makan dulu, ternyata nyari tempat susah. Ruame banget. Naik ke Gramedia, setelah mencuri baca beberapa komik Asterix dan bayar buku, saya cek movie yang ternyata masih memajang Journey to the Center of the Earth sebagai CO-MING-SO-ON. Ya akhirnya saya kembali lagi ke foodcourt untuk mencari tempat yang pas untuk nge-net.

Ternyata sedang ada lomba modern dance, lomba mewarnai dan casting bintang sinetron… Lomba modern dance dan mewarnai tak asing lagi tapi casting bintang sinetron ini bikin saya penasaran buanget. Kayak apa sih? Apa kayak dulu ketika saya celemongan di dunia teater saat masih usia es em pe. Kalau ya, berarti biasa aja. Kalau beda, bedanya dimana mau tahu (di postingan berikutnya).

Acara lomba mewarnai sudah dimulai sejak pagi. Sekarang lomba dance dimulai. Wow, dari kejauhan penarinya meliuk-liuk. Hebat anak muda sekarang. Kreativitas nge-mix jenis musik demi background gerakan mereka keren abisss. Exposure terhadap gerakan sangat luas; menilik ketika saya masih es de dan es em pe bisanya cuma nari Gembira, Gambyong, Pendet dan Legong ha ha ha… pakai kemben dulu sudah seksi abis, sekarang para penari itu bajunya hmmm… seksinya alamakjan, apa ibunya gak nonton ya anak perempuannya hampir telanjang gitu, udah gitu jogetnya seksi abisss boo… Mbak Inul dan Mbak Persik kalah dah.

Tentang casting bintang sinetron, menurut pembawa acara, ada yang berbeda dari Tangerang. Katanya di Tangerang peminat casting-nya jauh lebih sedikit daripada di Jakarta dan Bekasi. Saya jadi mmikir, apa benar kata sang pembawa acara bahwa Jakarta dan bekasi masyarakatnya lebih melek entertainment. Orang Tangerang belum terlalu butuh hiburan.

Wow… Kalau ya, saya akan sangat bahagia karena termasuk dalam golongan orang yang tak banyak membutuhkan hiburan dengan kata lain saya termasuk orang yang tingkat stres-nya lebih rendah dibanding teman-teman lain di Jakarta dan Bekasi. Alhamdulillah…

Saya kembali lagi memelototi layar laptop saya masih dengan posisi meja menghadap panggung yang sudah tak terlihat lagi dipagari kerumunan penonton yang tersirep para penari muda tersebut.

Saya mikir sambil browsing. Apa saya terlambat mengikuti perkembangan jaman? Atau memang saya harus rela digilas perubahan jaman? Atau saya harus merubah jaman sesuai dengan tata nilai yang saya yakini? Memangnya siapa saya? Mendidik diri sendiri saja masih belepotan, mau ngatur orang lain.

Saya juga mikir apa orang-orang itu sebegitu cepatnya membuka dirinya terhadap perkembangan jaman sehingga kesannya mereka begitu permisif terhadap apa saja yang berbau gemerlapan berbungkus “kemajuan jaman”.

Lalu apa sebenarnya kemajuan jaman itu sendiri? Ataukah yang sesungguhnya maju itu justru mundur

Tanya berkelebat seperti kilatan cahaya memenuhi benak, berloncatan melintasi quantumnya, membentuk kulit atom yang menyihir saya menjadi makhluk kerdil dengan kepala bertengkorak kaca kristal tak ditumbuhi rambut.

Ah, dunia ini makin tua dan aku makin asing disini.

November 9, 2008 – 3:38pm

Foodcourt WTC Serpong

24 thoughts on “KERAMAIAN YANG MENGASINGKAN

  1. kopiradix said: Menurut Ustadz Ikhsan Tanjung, mereka adalah orang-orang yang tidak mengenali zaman dimana mereka hidup atau tidak Ma’rifatuz zaman TFS ya mbak

    sami-sami, Mas Radix.semoga kita termasuk yang ma’rifat. amin…

    Like

Leave a comment