JADI IBU
Pernah aku membaca
Tipe-tipe pemimpin menurut para ahli
Katanya ada tiga jenisnya
Satu, yang otoriter dan kejam selalu mengendalikan anak buahnya seakan tiada percaya
Dua, yang sangat cuek dan terlalu percaya seakan anak buahnya tak ada kekurangan
Ketiga, yang tengah-tengah, berjiwa demokratis
Kata seseorang ibuku adalah salah satu pemimpinku
Kata temanku di suatu hari
“Ibuku galaknya minta ampun, dia tipe pertama. Tapi tak mengapa, itu untuk kebaikanku juga”.
Kata temanku di hari yang lain
“Ibuku tak memperhatikanku sekaan aku ini bukan anak yang patut diajarainya. Tapi biarlah, dia sangat mempercayaiku, aku akan menjaga amanahnya.”
Teman yang lain menasehatiku
“Jika kau jadi ibu, jangan terlalu galak pada anakmu karena mereka akn menjauhimu. Dan jangan pula terlalu mengumbar kepercayaanmu karena anakmu akan menganggapmu bodoh tiada ajaran dan panduan.”
Sekarang aku tertegun,
Ibuku tak ada di salah satupun tipe itu
Atau mungkin karena aku tak mengenalnya dengan seksama
Sungguhkah?
Jika ya, aku tak peduli
Ibuku tak matang karena kategori ahli
Ibuku terhormat karena kasihnya yang abadi
Jikapun kesalahan dan dosa menaunginya
Itu hanya sebiji sawi
Tak pantas aku memilah-pilah mana dimana atau apa siapa
Biarlah dosa dan kesalahan kusimpan sahaja – menjadi pembelajaran perjalanan
Hanya jasa dan senyum yang kuukir di jiwa – menjadi panduan tujuan hidupku.
Puisi untuk ibuku sangat lugas
Karena aku ingin dia segera mengerti
Bahwa aku anak yang tahu budi
Dan selalu merindu untuk disayangi
Selamat Hari Ibu
December 22, 2008 – 5:11am
syukur alhamdulillah, Mas Otrad. semoga kita bisa memberikan yang baik dan terbaik buat beliau. amin…
LikeLike
iyo, tanggal 22 Desember. aduh anak muda sekarang lupa sama hari-hari nasional yeee… ingetnye valentinan aje he he he…
LikeLike