LEBARANKU YANG SESEDERHANA IBADAHKU
Mau tak mau…
Lebaran datang juga, walau tak diinginkan akhirnya Ramadhan berlalu juga hingga saat ini tak pernah saya sedatar ini memaknai Idul Fitri. Setelah sekian tahun terasa baru-baru ini bahwa getaran ini juga dirasakan oleh manusia lain saat memperingati hari besar mereka.
Bermaaf-maafan bukan sebuah kemutlakan di hari Lebaran karena memaafkan adalah aktvitas yang bisa dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja kepada siapa saja termasuk memaafkan diri sendiri. Dan, memaafkan diri adalah sebuah perjuangan terbesar.
Maka marilah kita maknai Hari Raya Suci ini dengan positive thinking dan tentunya positive action; bukan hanya dengan semangat eksklusif agama. Bagaimanapun slogan Rasul “rahmatan lil alamin” perlu pembuktian karena hingga sekarang dia masih sekedar RUH TANPA TUBUH.
Mohon lahir dan bathin
Rike – Tulungagung – 9 September 2010 – 12:52 siang
Wah, udah mudik tha mbak? Maafkan segala kesalahan dan kekhilafan saya lahir dan batin. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1431 H.
LikeLike
terima kasih, Bunda… mohon maaf lahir bathin juga… taqobbalahllaahu minnaa wa minkum…
LikeLike