KAWAN SETIA
Kawan,
Setiakah kau?
Menghalau gundah di sela nafasmu
Berselancar atas kekacauan harapanmu
Yang bertubrukan dengan gelak tawa di seberang jalan?
Kawan,
Setiakah kau?
Mengejar keinginan di antara tetesan keringatmu
Melaju melepas-tanggalkan pakaianmu
Demi ketulusan cintamu
Yang tak kau yakin benar-benar tak kan kau aliri airmata sesal…
Kawan,
Setiakah kau?
Membuangi ranjau-ranjau di halaman hatimu
Mengusir sepi yang lebih nyaring daripada pasar.
Air hujan mengabarimu berita gundah lagi,
Dan lagi,
Dan lagi…
Kawan,
Setiakah kau?
Pada ikrar di kala sepi
Batin di siang hari
Kedipan mata dalam kantuk
Lelap dalam jaga…
Setiakah kau?
Kawan,
Maafkan aku
Atas segala tanya hampa
Karena disana ada hati yang keruh:
Terselaputi pengkhianatan,
Tersaput penduaan,
Tersaruk kemarahan,
Terantuk kemayaan rasa,
Terhantam badai lagi,
Dan lagi,
Dan lagi…
Kawan setiakah kau?
Semarang – 26 September 26, 2011 – 9:10 malam – tentang kenangan segar
Aku setia menghampirimu selalu walau jauh di mata…….Apa kabar? Mau pulkam ya?
LikeLike
Bunda… saya lagi di Semarang… besok sudah kemabli lagi ke Tangerang, badan lelah… pikiran kok penuh… miss you…
LikeLike
Makasih :p
LikeLike
opooooooo? ah, kawan… semoga aku di-schedule ke Bandung sehingga aku bisa minta traktir kau…
LikeLike