Duhai, Indonesia. Serupa apapun engkau, kau adalah tempat lahirku. Walaupun saran dan nasehat bertaburan untuk menjadi pemegang status PR di rumah keduaku ini, aku tak goyah. Nggak papa…. PR atau bukan PR passport-ku tetap Indonesia. Hanya cinta dan hidup-mati saja yang boleh membuatku jadi PR atau pindah kewarganegaraan. Selain itu, no way!
Indonesiaku, terima-kasih telah menjadi tempat lahirku dan tempatku belajar hal-hal pokok untuk menjadi manusia utama. Kalau aku dilahirkan dan dibesarkan di negara lain, mungkin aku jadi orang yang bermewah-mewah dan tidak down to earth.
Indonesiaku, kemanapun aku pergi, kamulah darah yang mengalir di tubuh ini. Dimanapun aku tinggal, engkau tetap menjadi tujuan pertama pulang atau liburanku (ya setahun satu atau dua kali deh). Dengan siapapun aku bergaul, kamu tetap warna primerku.
Kecintaanku padamu bukan pada para pejabat buruk yang mengurusi ketatanegaraan. Kecintaanku tulus pada tanah, air, udara, rakyat dan makhluk di sekitarnnya.
Merdeka!


You must be logged in to post a comment.