GELANG DI PERGELANGAN TANGAN

GELANG DI PERGELANGAN TANGAN

Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang sahabat dan membahas keberadaan gelang kristal yang melingkar di pergelangan tangan beberapa orang terkenal yang dia jumpai.

Kata karib saya ini orang-orang tersebut adalah orang yang akan “mentransfer” energi positif mereka ke kristal-kristal yang terangkai menjadi gelang tersebut. Jadi pada kristal itulah mereka “menyimpan cadangan” energi positif mereka. Ide yang brilian.

Saya sangat tertarik utnuk mempraktikkannya mendapati bahwa saya adalah orang yang secara sadar setiap saat belum mampu menyelubungi tubuh saya dengan energi positif. Saya perlu menimbun energi positif yang datang pada saat tertentu saja ini pada sebuah benda sehingga saya bisa “manarik tunai” jika saya kehausan energi positif.

Sahabat saya ini tidak menyebutkan secara pasti apa jenis kristal yang dironce menjadi gelang tersebut. Maka dengan kreativitas dan knowledge saya sendiri saya meronce batu yang selama ini telah saya kenal dan saya punya.

Saya memiliki 2 gelang batu muliayaitu: satu roncean colour stones dan satu lagi amethyst diselingi mutiara air tawar. Batu-batu mulia tersebut berasal dari Kalimantan.

GELANG AMETHYST

Amethyst disebut juga batu kecubung yang saya rangkai berwarna ungu muda hingga ungu tua. Karena beberapa hal saya hanya bisa mendapatkan serpihan-serpihan kecil yang sebenarnya merupakan sampah-sampah kecubung dari kecubung besar yang diasah dengan ukuran besar dan utuh. Serpihan kecubung itu saya selingi dengan 8 butir mutiara air tawar kecil. Saya meronce gelang amethyst ini dengan perhitungan yang cukup njelimet. Saya memilih amethyst karena saya adalah Virgo yang disarankan memakai amethyst sebagai gemstone sesuai karakternya. Amethyst adalah lambang keanggunan, keberuntungan. Lalu mutiara adalah tumpukan residu yang membatu karena ketabahan sang kerang menerima “cobaan” eksternal. Media untuk meroncenya adalah tali senar yang melambangkan kekukuhan yang bening dan lembut. Pembukanya adalah logam berwarna perak yang melambangkan kesederhanaan.

Gelang ini tidak saya maksudkan untuk memiliki daya magis keberuntungan atau supaya saya terlihat anggun. Gelang ini bukan pengasihan. Definisi-definisi dari sifat dan pamor batu diatas saya rangkai menjadi gelang yang diharapkan menjadi perlambang yang selalu saya ingat ketika saya memandang dan memakainya. Saya memvisualisasikan permintaan untuk selalu tampil anggun (tentunya dengan berdandan secara wajar setiap hari), beruntung dan selalu tabah menjalani segala cobaan yang menempa saya. Saya memilih jumlah 8 untuk mutiara saya karena angka 8 adalah angka dinamis. Dimana anda menentukan ujung angka 8 maka disitulah Anda memasang ujung dari yang lainnya. 8 mutiara adalah kerinduan saya pada Yangawal dan Yangakhir. Sedangkan tali senar dan logam perak adalah perwujudan doa saya untuk senantiasa dikaruniai ketegaran dan disadarkan akan keserhanaan dalam hidup saya.

GELANG COLOURSTONES

Colour stones dikabarkan dapat menampilkan aura sang pemilik. Saat pemiliknya sedang bad-tempered maka warnanya menjadi gelap. Sedangkan jika sang pemilik sedang tenang maka warna-warna yang ditampilkannya juga menjadi lembut. Warna-warna menjadi terang ketika sang pemakai hatinya ringan gembira. Ada 18 butir colourstones di gelang saya, warnanya bermacam-macam: merah, oranye, kuning, coklat, putih tranparan, putih keruh, hijau lumut, hijau tua dan campuran warna yang tak mampu saya definisikan dengan kata-kata. Tali yang saya pakai adalah senar lentur.

Seperti gelang amethyst-mutiara-senar-perak saya, gelang colourstones saya juga memiliki arti dari permintaan saya kepada Tuhan. Batu-batu warna itu adalah perwujudan kejujuran saya dalam menampilkan rasa dan ide saya. Tidakkah Anda ingin menjadi jujur? Saya ingin. Dan saya ingin menjadi jujur tanpa menyakiti orang lain. Colourstones akan mengungkapkan kemarahan saya namun warna-warnanya tetap cantik dan alamiah. Warna-warna menghiasi emosi saya dengan keindahan. Perwujudan warna batu tersebut adalah perlambang dari emotion management saya. Mengapa berjumlah 18? Sesungguhnya karena memang dengan 18 butir batu itulah pergelangan saya terukur tepat. Angka 18 juga mengingatkan saya pada sebuah surat dari sebuah kitab yang selama ini menjadi panduan rohani saya; surat ke-18 berjudul Gua. Gua yang terisi oleh para pemuda dan hawan kesayangan mereka yang terselamatkan dari kegelapan masanya, mereka ditidurkan selama beratus tahun untuk menemukan kegemilangan jaman baru. Doa saya adalah saya dibiarkan “mati” alias “tidak sadar” akan penderitaan saya. Saya ingi menjalani hidup ini dalam keadaan “mati” atau “tidur sesaat” sebelum kemudian terbangun pada saatnya. Dan pada saat saya bangun dari “mati” saya, saya mendapati bahwa ilmu yang saya bawa tidur ternyata sangat cocok dengan jaman baru tersebut. Dan mengap
a talinya senar lentur? Karena saya ingin menjadi orang yang membawa ilmu di hadapan kehidupan dengan jalan yang lentur, bukan dengan jalan menghakimi berdasarkan dalih dan dalil yang kaku lagi menyakitkan.

Dan, kesimpulan saya mengapa gelang dan bukan perhiasan yang lain? Karena gelang adalah sebuah lingkaran yang tak terputus ketika dipakaikan pada pergelangan tangan. Pergelangan tangan adalah “letak” kehidupan. Di film-film para dokter merasakan tanda kehidupan di pergelangan tangan lho… jadi dengan memakaikan gelang yang penuh makna pada pergelangan tangan juga mengandung harapan bahwa saya mengingat perlambang tersebut selama saya masih berkehidupan.

Terima kasih pada sahabat saya yang telah menginspirasikan pemakaian gelang kristal ini. Gelang saya niscaya bukan hanya cadangan energi. Gelang saya adalah perwujudan gaya dan tujuan hidup saya.

Mau beli gelang? He he he…

One thought on “GELANG DI PERGELANGAN TANGAN

Leave a comment