
PEJAMKAN MATA, BERDOALAH DAN APINYA PADAM SENDIRI
(puisi ulang tahunku)
Dari mana ide mengucapkan keinginan yang ketika akan meniup lilin kue ulang tahun?
Meneketehe?
Yang saya tahu kue ulang tahunnya diberi lilin sejumlah usia
Atau kadang satu dua lilin mengandung angka
Yang saya tahu kuenya kemudian diiris dan dibagi-bagi
Buat tamu semua
Dulu tak ada yang perlu kuundang rupanya karena mereka tlah berdatangan sendiri
Mengembara dari segala penjuru
Mengucapkan selamat ulang tahun
Berdoa panjang umur dan bahagia
Membawa buntalan kado berbungkus kertas kilau
Saya juga tak tahu mengapa mereka membawa kado-kadoan sebanyak ini?
Balon-balon diisi guntingan kertas kecil yang dibuat semalaman oleh orang kurang kerjaan
Permainan konyol juga disiapkan hanya untuk mengerjai manusia yang baik-baik datang untuk bersuka
Sungguh tak mengerti mengapa kesenangan selalu diniatkan dengan keramaian
Saya tak sabar menunggu usia saya bertambah lagi
Setahun lagi dan berpesta lagi
Menikmati saat saya menjadi pusat perhatian, didoakan dan disalami
Tahun depan kuakan begini
Tahun depan akan kusediakan kue yang lebih besar
Biar yang datang makin banyak
Kado itu kan kutumpuk di dalam gudang
Sebagai tanda kenangan entah dari siapa yang pasti para undangan
Yang namanya tercantum untuk kunjungan balasan, suatu saat nanti
Tapi kemudian tahun lewat silih berganti
Tak ada kue ulang tahun
Tentu saja tak ada lilin
Dan tak ada yang datang juga
Buntalan kado tak mungkin tiba
Semuanya telah berubah
Saya sendiri, di balik kabut, diselimuti sejarah
Tersadar masa meninggalkan saya, menyapa mereka yang lebih perkasa
Hamba bakar berjuta-juta lilin putih
Hamba berdoa meminta pada-Mu
Hingga pagi hamba bersujud
Dan apinya padam sendiri tanpa hamba meniupnya
Happy birthday to myself
A bunch or successful work has been waiting
So, I will always be thankful and happy in celebrating my life every single day
makaseeeeh…. iya, katanya mesti padam dengan sekali tiup…
LikeLike
happy birthday yaaaaaaaa… *fyuuuuuuuuhh…tiup lilin*
LikeLike