SIBUK DENGAN URUSAN ORANG LAIN…

SIBUK DENGAN URUSAN ORANG LAIN

(kajilah ilmu sedalam dan luas mungkin)

http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=21687

Link berikut ini bikin saya geli setengah mati. Jadi apa salahnya kalau orang nggak percaya adanya tuhan atau Tuhan?

Biarkan saja asalkan mereka tidak mengganggu atau menghajar atau menganiaya orang lain jika tidak punya kepercayaan yang sama dengan mereka?

Akhir-akhir ini saya benar-benar merasakan keanehan dengan orang-orang yang mengaku Islamnya benar dan dengan santai sambil teriak-teriak Allahuakbar membakar fasilitas umum, menghajar sesame manusia yang bisa jadi di hadapan pencipta lebih oke kualitas jiwanya. Seperti halnya orang-orang yang menganjurkan PNS atheist itu untuk dipecat (dalam link diatas). Kok aneh banget, kerja itu nggak ada hubungannya dengan kepercayaan seseorang kali.

Kalau ada kantor yang memecat karyawan gegara karyawan tersebut tidak memiliki agama atau tidak memiliki kepercayaan yang sama dengan boss atau dengan sebagian besar anggota kantor, apakah itu pelanggaran professional? Jika ada seorang atheist di kantor dan kemudian karyawan lain resah lantaran tidak suka ada yang beda, apakah itu artinya si atheist membuat keresahan? Apakah bukan sebailiknya: kelompok mayoritas mengacaukan komunitas karena tak bisa menerima minoritas yang anteng (tenang, bahasa Jawa). Jadi, kalau ada bos di kantor yang menganggap karyawan yang tidak sama keyakinannya dengan dia harus dianaktirikan, go to your own hell hey you slow boss… (pergilah kau ke neraka yang kau percaya itu hei kau boss, Bahasa Inddris).

Please tolong deh, otak dicuci bersih dari kebencian dan dendam yang nggak jelas. Kebencian dan dendam yang ditanamkan oleh (katanya) agama dan kepercayaan.

Saya tidak percaya bahwa ada agama mengajarkan keburukan. Kalau ada agama yang mengajarkan keburukan maka sah adanya mengatakan bahwa itu bukan agama. Agama berasal dari kata “a” dan “gama” artinya tidak kacau. Kalau kemudian sebuah entitas yang dinamakan agama ternyata malah bikin kacau, ya bukan agama to namanya.

So, wahai orang yang mengaku beriman, sisirlah rambutmu yang kutuan itu sehingga kutunya rontok dan kepalamu tidak meresahkan tangan dan pikiranmu. Selama ini jangan-jangan kutu-kutu di kulit kepalamu itu yang kau anggap gangguan di dalam pikiranmu. Kutu yang ada di luar kepa kau anggap hal yang bercokol dalam otakmu. Jadi otakmu itu kotor oleh keresahan akibat gatal karena kutu! Bukan otak kotor gara-gara keresahan terhadap konsep orang lain yang salah yang mengganggu pikiranmu.

Oh, orang beriman…

Coba buka mata hatimu yang kelabu oleh pekatnya kesombongan masa lalu yang bisa saja tidak valid dan tak pantas dijuluki sebagai sejarah yang benar. Ilmu yang kau yakini benar tak udahnya fatamorgana kau anggap kolam air di belantara gurun (oasis maksudnya hihihi…)

Krik, krik, krik…

Ah, ngomong sama orang budheg… Ya, sudahlah jadi diri sendiri saja. Mau Islam kek, Kristen kek, Atheist kek, Buddhist kek, Hindu kek, Baha’i kek, dll kek asal nggak ngegangguin gue ya mari kita hidup bersama dalam harmoni alam… Tapi kalau kau Islam, Kristen, Buddhist, Hindu, Baha’i, Atheist dll kek dan mengganggu kelangsungan hidup gue, jangan tunggu kiamat gue hancurin (harapan) hidup elu…

Kok saya jadi emosi jiwa ya? Yah, gimana ya soalnya agama nggak
pantas lagi dijadikan komoditi demi mendapatkan kekuasaan apalagi untuk menghajar kelompok minoritas yang (pada tataran tertentu) lebih sukses secara materi. Agama adalah urusan Anda sendiri, bukan urusan umum sehingga kalau ada yang nggak beragama sama dengan Anda kemudian Anda hujat dan hakimi… Sekian terima kasih…

Kramat Tangerang – 20 Januari 2012 – 3:50 sore

Gambar dipinjam dari: http://www.pacovilla.com/?attachment_id=62863

33 thoughts on “SIBUK DENGAN URUSAN ORANG LAIN…

Leave a comment