Hening

Pernahkah kau diam
Dari hari-harimu yang bising,
Yang terus ambil kendali,
Yang terus mau terdahulu,
Yang melucuti pejalan sunyi,
Yang membuat hati lain tenggelam,
Yang mencabuti akar harapan,
Yang mengeringkan daun semi,
Yang perlahan dijauhi kelembutan diri?

Diamlah
Sampai hening.
Diamlah
Sampai ramai pun jadi hening.
Sehari tiada cukup.
Seminggu terlalu pendek.
Sebulan belum berarti.
Setahun baru kau buka pintu terluar.
Semuda usiamu,
Setua leluhur terdahulumu.

Diam
Hening

apa artinya waktumu tanpa hening? hanya bunyi tik-tik atau tik-tok — hanya suara dalam konteks tanpa makna yang benar-benar membangunkan dirimu sendiri

❣️

Alun

Alun….

Mengalun di laut, menerpa angin, diterpa angin.

Matahari menghias riak di ujung-ujung alun, bahai beledu bertebaran di karpet biru dan hijau laut.

Alun adalah
nafas satu-satu menyambung harapan pada kehidupan
degup jantung menghitung rasa hati
jentikan jemari membersihkan kuku yang memanjang setiap hari
semua, semua yang datang dalam untaian bebatuan mulia dalam hidup ini.

Alun, di laut kau mengingatkanku

Untuk selalu bersabar memberimu jarak, biar tetap mengalun….

Image

Hilton KL – 27 April 2014 – 9:40 malam

Gambar dipinjam dari http://www.cepolina.com/sea-blue-turquoise-pureness.html