KACAMATA KITA
Awalnya sangat sederhana yaitu ketika melihat seseorang yang memakai kacamata hitam dengan senyum manisnya tapi ketika dilepas, terlihat sangat kentara matanya bengkak akibat menangis.
Kacamatanya telah dengan sukses menyembunyikan keadaannya yang sebenarnya sehingga orang lain “tertipu” karena mengira bahwa dia baik-baik saja. Kacamata disini mari kita arikan sebagai keceriaan buatan karena memang dalam bermasyarakat kita tak disarankan mengumbar kesedihan kita. Tetap ceria adalah penawaran pribadi yang akan membuat pergaulan makin mutualis. Tidak adalah yang ingin punya banyak teman karena senyum yang selalu mengembang.
Kacamata bisa juga diartikan lain. Jika Anda memakai kacamata berwarna hijau maka sekeliling Anda akan berwarna hijau; jika hitam, berwarna gelap; jika merah, berwarna merah; dan seterusnya sesuai warna kaca yang Anda tempelkan di bingkainya. Kacamata dengan fungsi warna ini perlu dicermati secara lebih mendalam. Jika kacamata penutup kesedihan hanya akan membuat orang lain bersuka dan diri kita lebih nyaman, maka kacamata jenis ini bisa saja merubah dunia sang pemakai.
Jika kita tak sadar bahwa pandangan kita terhalang oleh kaca mata kita, kita tak bisa lagi memandang dunia sebagai mana adanya. dunia menjadi seperti yang “terhalang” oleh warna kaca yang kita pasangkan pada bingkai kacamata kita. Jika kaca yang kita pasang sedih, dunia jadi sediiiiih terooos. Jika terlalu ceria, maka ketawa terus tanpa sadar bahwa dunia tidak hanya sarat dengan tawa. Jika terlalu keras, maka dunia tak punya warna sama sekali. Maka jika Anda ingin merubah dunia, jangan repot-repot mengecat dengan warna-warna yang sesuai dengan kriteria Anda; tapi lepas saja kacamata Anda. Gampang kaaan…
Jika terpaksa memakai kacamata untuk menormalkan jarak fokus, kaca berwarna bening adalah pilihan terbaik. Jika kaca yang Anda kenakan jernih maka Anda akan mampu menangkap segala warna. Tidak hanya warna pelangi mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu) tapi segenap gradasi dapat Anda tangkap dengan kejernihan pandangan Anda. Tapi jujur, beningnya pandangan membutuhkan latihan. Yang biasanya mata ketutupan warna hitam, kini harus berjumpa warna-warna terang. Bisa silau sesaat… Yang biasanya berkutat dengan warna gonjreng, kini mesti rela berbagi menikmati warna yang muram. Bisa rabun sebentar…
Dunia ini penuh warna. Tak mudah tuk menerimanya tapi tak bijak untuk mengabaikannya. Ayo semua kita gambar cita-cita kita pada kanvas dunia dengan warna alami yang mencerahkan dan mengayakan jiwa dan raga kita. Kalau memang masih perlu kacamata, ada baiknya dipakai seperlunya sesuai fungsi sehingga jiwa kita tak tersiksa hanya karena kita tak mampu melewatkan usia kita untuk mengecat dunia ini dengan warna yang kita inginkan.
Dunia…. Sambutlah aku, kubuang kacamata warnaku. Kusongsong engkau dengan suka cita. Tak perlu lagi aku tersenyum dengan kacamata hitam tuk menyembunyikan mata bengkak karena engkau tak akan mengabaikanku hanya karena aku bisa tertawa sambil menangis ataupun menangis sambil tertawa.
October 19, 2008 – 12:12am
nek bojoku yo butuh kacamata mbak..wong ancene minus. dadi yo wajib itu..mbangane nyunyak nyunyuk..
LikeLike
yess!!! nek kuwi jelas ada fungsine:mengatur jarak fokus jee… btw, aku jane plus silinder tapi males nganggo kocomoto ha ha ha…
LikeLike
mbak, laser sing opo kui? aku lali..dulurku ono sing kui..dadi operasine 10 menit thok! alhamdulillah..saiki lepas kacamata..mbiyen min 12..walah…uakehe..minus kok selusin!
LikeLike
lasik to? oh mripate di-laser kuwi ben minusnya berkurang. minus 12? edan… kayak ponakanku minus 12 juga, ada juga teman kerjaku: minus 8.aku ki plus-nya belum segila itu. dikiiiit banget, masih bisa lihat cowok ganteng dari jarak 100M; berarti belum membahayakan.pokoke nek wis ra iso ngarani Keanu Reeves ganteng dalam jarak 100M aku baru mau pakai kacamata.*Keanu Reeves iso ngamuk iki*
LikeLike
Wong dsilinder ora nganggo kacamripat? Dijamin sakit kepala karena harus fokus terus dengan mengernyitkan mata. Tanya ya, kata siapa? Kata diri sndiri karena semua keluargaku cacat genetik kacamatanya silindr dari kecil. Banyak yang silindernya tinggi (minus empat seperti aku gini………)BTW kacamata kehidupan perlu dipake lho untuk menceriakan ynag tidak ceria. Untuk menyaring yang terlalu cerah dan menyakitkan pandangan. Jadi tetap ada gunanya.
LikeLike
betul, Tanteku… kadang pusing kalau udah gitu ya manyun. kacamata ada tapi gak pernah di-upgrade ukuran kacanya. badung Tante…setuju deh Tante. pokoknya dipakai boleh asal sesuai fungsinya.
LikeLike
keanu reeves ki nek lagi mlaku kesandhung sandhung, nek mangan kecokot2..antarane qatar indonesia dirasani ki lho mas nunu….
LikeLike
sing mesti tetep ngganteng kuwi hi hi…
LikeLike
Itu kan kalo pake kacamata item, kalo yang biasa? Mau nangis keliatan jelas…
LikeLike
nice one…ps. kacamata bisa berguna juga loh, kalo lagi bintitan hihi…
LikeLike
ho oh jadi ketahuan. padahal emang sebenernya gak papa ketahuan mau nangis juga. emang gue pikiriiin…ya kan, pon???
LikeLike
thanks a lot, Mbak Anggit.bintitan and belekan he heh e…
LikeLike
aku ra ngamuk kok, sante wae…
LikeLike
matur nuwun…
LikeLike
wayah! sing palsu emang di-set gak nesuan kok. sing asli emosian ha ha ha…
LikeLike
ati-ati, njenengan ki ojo latah nek pas ngajar. mengko muride muni ayu, njenengan yo matur nuwun wae 😀
LikeLike
sante wae aku ki latahe spesialis tembung “ganteng” kok.
LikeLike
yo syukurlah… bahaya kalau ada yang mancing dengan kata “keren” trus sampeyan latah juga :-p
LikeLike
kadang-kadang sih…kadang-kadang juga sensitif untuk beberapa kata lainnya, mis: cute, hot, cool, atletis, macho, dll.
LikeLike
🙂
LikeLike