TRILOGI SERASA
SERASA DI ANGKASA
Seperti bernapas di angkasa
Sesak miskin udara mengalir ke rongga dada
Tapi air mata tak mau lagi bermain selancar di pipi
Hanya raungan singa marah dalam hati
Desau angin menyiulkan nada kekeringan
Kecipak danau di gua mengetukkan nada kerinduan
Kuteriakkan
Kuteriakkan sekali lagi
Kapan kau buai aku di pelukanMu?
October 24, 2008 – 10:32pm
SERASA DIPELUK BUMI
Seperti bernapas dalam pelukan bumi
Sesak tak ada hawa sama sekali
Tapi teriakan tak lagi bersuara
Hanya rintihan hati tak berirama
Kerjap bintang-bintang tertimbun tanah
Rona muka bulan berlabur susah
Kuhentakkan
Kuhentakkan sekali lagi
Kapankah Kau buka belenggu?
October 24, 2008 – 10:37pm
SERASA DIAYUN ANGIN
Seperti berayun-ayun di buaian tanpa tali
Berayun kesana kemari, bebas tanpa henti
Meluncur dari titik ekstrim kiri ke ekstrim kanan
Tak berkurang momentum berpercepatan
Pendulum itu berbandul aku
Berpendaran energy penuh ragu
Kuhentikan
Kuhentikan sekali lagi
Kutunggu tandaMu sebelum ku kembali melaju
October 24, 2008 – 10:42pm
pokoke sing ada hubungane karo kerjaan. kalau gak, wis bablas angine 🙂
LikeLike
plus bisa ngeMPi 🙂
LikeLike