Buku ini berisi cerita wayang Mahabharata versi India, dikisahkan dari point of view Mbak Drupadi. Bagus juga lho…
Lumayan buat refresh ingatan tentang komiknya Oom R. A. Kosasih dan cerita wayang versi Jawa yang melingkar di pita kaset almarhum Kanjeng Rama.
Drupadi alias Panchali digambarkan sebagai perempuan yang banyak bertanya, kurang sabaran, anti kemapanan, suka belajar dan beberapa kualitas yang tidak biasa dimiliki oleh perempuan wayang lainnya.
Dalam versi ini, Drupadi mempraktikkan poliandri. kelima ksatria Pandhawa dia persuami.
Setelah membacanya, saya mencatat sebuah kesan mendalam yang tertoreh di puisi miskin berikut ini. Semoga berkenan dengan cara saya berbagi. Selamat menikmati.
THE PALLACE OF ILLUSIONS IN A POETIC REVIEW
Kudapati kemarahan Panchali di dasar hatiku.
Pertanyaannya sambung-menyambung dengan lipatan penasaranku.
Rasa gundah dan rindu menjadi jurang, menganga didasari duri panas yang siap menghanguskan keberanianku.
Apalah arti istana tanpa ratunya
Sebagaimana pemerintahan tanpa raja?
Matahari memanjati batang-batang kelapa dan dari puncaknya dia meluncur terjun ke lautan, waktuku menuai janji kekasihku tlah tiba.
Tak peduli lagi pada sara cemburu atau ketepatan cintaku,
Aku mesti menagih catatan dewata.
Tak usah disesali, duka dan suka seperti kue lapis manis:
Sama rasa beda warna dan aroma.
Perang mesti datang, menghantarkan istanaku kembali
Sebelum sang surya benar-benar lenyap dimakan cakrawala.
Dan di penghujung laga, aku remas hati yang dahaga kesumat dan cinta.
Wahai Penyesalan, salahkah aku memercikkan api yang mengobarkan banjir kematian?
Mati jasad,
Mati akal,
Mati hati.
Jujur catatan hidupku adalah jalan kecil yang kukira tak dilalui kecuali oleh pemberani istimewa.
Nyatanya, aku digelayuti paa dewa yang haus kemenangan terhadap pesaingnya…
Kini tinggal nuraniku saja.
Kasasi – 12:00malam
oh yang itu ada juga, Mas Uji. di buku ini memang digambarkan Drupadi orangnya nggak sabaran. doa yang satu belum dijawab, sudah minta yang lain.
LikeLike
ooo bukan itu maksudnya mbak rike, kalau dalam mahabharatha versi india (pakem) sebelum pada kehidupannya sebagai drupadi, dia pernah mengucap mantra “patim dehi” yang artinya “beri aku suami” sampai 5 kali. waktu mahabharata masuk ke Nusantara, teks ini termasuk yang di delete oleh si penterjemah 😀
LikeLike