DULU SEKARANG
Ada seorang murid
Yang tiap hari dilontari tebakan oleh gurunya
Maka belajar ia tiada henti.
Menghapal
Supaya bisa menjawab pertanyaan suhu.
Bicaranya seperti rekaman ensiklopedia audio
Yang membuat orang terjatuh rahangnya karena terpana.
Lalu diluluskannya murid itu
Menjadi guru ia
Yang menjawab pertanyaan barisan pasukan mau tahu
Bersenjatakan pertanyaan.
Lama, lama, lama…
Guru muda jenuh
Karena ilmunya sungguh beku
Tak cair
Apalagi bertumbuh.
Kemudian dia belajar bertanya
Karena konon semakin ia cerdas bertanya
Maka cerdas juga jawaban yang ia tuai.
Namun jawaban telah membingungkannya
Membuatnya berputar-putar
Bak keledai di penggilingan gandum.
Rasa lelahnya mencapai atap dunia
Yang jika tertembus tak bisa lagi ia pulang.
Maka
Sekarang
Diputuskannya
Untuk diam
Karena
Dalam diam
Ia
Menghargai jawabnya.
11 Januari 2010 – Barito

hobimu ki kenalan yo, Mas. jiaaannnn tipikal tahun angkatan 90-an ha ha ha…lho aku kan wis ora ning Pengayoman meneh, aku wis pindah nang Cipondoh. omahku cilik di kampung saiki he he he….
LikeLike
Jempol turun dari langit mBakkkkk, hihihi….Loh ijo ijo yang mana ya mBak…? (telmi mode on)Yups bener banget mBak, barengan ama belanjaan ikan terinya mBak Irma tuh, hihihi… silahkan ceklik aja link maztrie™ itu, thanks ya mBak
LikeLike