PERMAINAN DAN SENDA GURAU
Terimakasih kepada para manusia yang dengan senang hati menangisiku dengan pengharapan, menampariku dengan pencapaian, merongrongku dengan keceriaan, meludahiku dengan ilmu.
Kalian tak lain hanyalah anak panah waktu sedangkan aku seekor burung di ujung penglihatanmu. Kita tak kunjung lelah berkejaran sebelum sang penunggang kuda mengistirahatkan lengan dari busurnya.
Kau permainannya, aku senda guraunya.
November 3, 2008 – 4:06pm
wah jujur, yang ini ndak ngartos
LikeLike
wah nyerah aku mbakyu…yen puisi aku ra ngerti babarblas……
LikeLike